Chat Box


Breaking News

Kamis, 19 November 2015

ILMU TAJWID (Hukum Mad)


HUKUM MAD


Mad Tamkin adalah salah satu cabang dari hukum Mad Far’i yang berlaku untuk huruf Waw Sukun bertemu Waw Berharakat, dan Ya Sukun bertemu Ya Berharakat. Kunci hukum Mad Tamkin sama seperti hukum-hukum Mad Far’i lainnya, yaitu terletak pada Hukum Mad Thobi’i.
Secara bahasa, Mad Tamkin adalah cara memanjangkan bacaan (Mad) pada huruf Waw dan Ya apabila bertemu dengan huruf yang identik, sama persis baik sifat dan mahrajnya; satu sukun dan satu lagi berharakat. Dan kedua huruf yang sama persis ini bentuknya terpisah atau tidak berada di dalam satu kata/kalimat.
Namun, ada pernyataan lain yang mendefinikasikan Hukum Mad Tamkin, dan akan dibahas di bagian bawah.
  • Tamkin artinya penetapan
Penetapan ini berlaku;
  • Apabila huruf berharakat Kasrah ( ـــــِـــ ) bertemu huruf Ya Sukun ( يْ ), dan huruf setelahnya adalah huruf Ya Berharakat (  يَ , يِ , يُ  ) 
  • Dan apabila huruf berharakat Dhammah ( ـــــــُــــــ ) bertemu Waw sukun ( وْ ), dan setelahnya adalah huruf Waw Berharakat (  وَ, وِ, وُ  ) 
  • Maka cara membacanya sama seperti membaca hukum Mad Thobi’i, serta panjang bacaanya adalah 2 harakat.
  • Dan pada pertemuan huruf yang kedua dan ketiga yang sifat dan makhraj-nya sama, cukup dibaca 1 harakat. Dan tidak dibaca sebagaimana hukum Idgham (peleburan dua huruf yang dibaca seperti huruf yang bertasydid).
Perlu digarisbawahi, apabila terjadi pertemuan dua huruf yang sama sifat dan makhrajnya di dalam kata/kalimat yang terpisah – satu sukun dan satu lagi huruf berharakat-, maka yang berlaku adalah hukum Idgham Mutamatsilain dan Hukum Idgham Mitslain. Sebagaimana hukum-hukum Idgham, yaitu memiliki ciri-ciri Tanda Tasydid Hukum , yaitu tasydid yang diberikan karena adanya hukum pertemuan atau peleburan pada kata/kalimat.
Akan tetapi, hukum pertemuan dua huruf (Idgham) yang identik dan disimbolkan dengan Tanda Tasydid tersebut tidak berlaku pada hukum Mad Tamkin.

Contoh Hukum Mad Tamkin :

contoh mad tamkin beserta suratnya di dalam al quran
mad tamkin adalah artinya contoh beserta suratnya



Mad Lazim Harfi Mukhaffaf adalah bagian dari hukum Mad Far’i yang terjadi pada huruf-huruf tunggal pada permulaan surah-surah di dalam Al-Qur’an. Dan hanya dibaca nama huruf-nya saja.
  • Lazim artinya harus / wajib
  • Harfi artinya huruf; mad terjadi karena huruf ( bukan pada kata/kalimat)
  • Mukhaffaf artinya ringan; cara mengucapkannya
Hukum Mad Lazim Harfi Mukhaffaf merupakan hukum tajwid yang ditujukan untuk kombinasi 14 huruf yang terletak di 13 ‘Ayat pembuka’, di 29 Surah di dalam Al-Qur’an.
  • 1 huruf Alif ( ا ), cukup dibaca 1 harakat
  • 5 Huruf ‘haya thahara‘, yaitu Ha ( ح ), Ya ( ي ), Tha ( ط ), Ha’ ( ه ), & Ra ( ر )  dibaca panjang 2 harakat
  • 8 Huruf ‘shadqafnun sama lam kaf ‘ain ‘, yaitu shad ( ص ), qaf ( ق ) , nun ( ن ), sin ( س ), mim ( م ), lam ( ل ), kaf ( ك ), ‘ain ( ع ), dibaca 6 harakat. Tidak dibaca dengung (Idgham), kecuali huruf ‘Ain pada surah Maryam dan huruf Mim bertasydid ( Ghunnah Musyaddadah ).
Lebih dikenal dengan sebutan Muqatta’at  ( مقطعات ), yang berarti disingkat atau diperpendek. Dan juga lebih dikenal dengan sebutan fawatih ( فواتح ) atau pembuka, karena menjadi ayat pembuka di beberapa surah.
Arti atau makna sebenarnya dari “ayat pembuka” tersebut – bagi sebagian besar umat Islam – dianggap sebagai rahasia Allah SWT.


bagaimana cara membaca mad lazim harfi mukhaffaf
cara baca mad lazim harfi mukhaffaf di dalam al quran



Mad Iwadh Anit Tanwin atau sering disebut Mad Iwadh adalah salah satu cabang dari Hukum Mad Far’i yang berlaku untuk huruf Mad Thobi’i berbaris Fathatain.
  • Iwadh artinya ganti ;  waqof pada huruf Alif pengganti dari fathatain
Sama seperti hukum Mad Lin dan Mad Arid Lis Sukun — Mad Iwadh merupakan hukum mad yang berlaku pada saat bacaan berhenti (wakof) — baik di ujung maupun di tengah ayat.  Bacaan yang berhenti (terputus) di tengah ayat karena terpaksa disebut WAKOF IDHTHIRARI – dan memutuskan bacaan di tengah ayat di hukum Mad Iwadh , bukan termasuk wakof jelek yang dapat merusak makna ( Waqof Qobih /  وقف قبيح ).  Insya Allah, nanti akan kami bahas secara detil di dalam pembagian wakof ( وقف ).
Panjang bacaan Mad Iwadh adalah 1 alif atau 2 harakat. Dan cara membacanya adalah dengan menghilangkan tanwin menjadi huruf ashli, seperti cara membaca hukum Mad Thobi’i.
kumpulan contoh bacaan mad iwad tajwid

Contoh Mad Iwad di dalam Al-Quran :

makalah contoh mad iwad dalam al quran



Mad Badal adalah salah satu cabang dari hukum Mad Far’i yang pertemuan huruf-nya sama dengan hukum Mad Thobi’i, dan seringkali dianggap sebagai hukum Mad Thobi’i.
Sempat disinggung di hukum Mad Jaiz Munfashil bahwa huruf ALIF pada mushaf standar Indonesia memiliki banyak nama. Salah satunya adalah Alif sebagai hukum Mad Badal.
Untuk mengingat hukum Mad Badal adalah dengan memahami hukum Mad Thobi’i. Jika sudah paham, maka dikecualikan adalah huruf Alif.
Mengenai panjang bacaan, terdapat perbedaan sedikit antara Qira’at Imam Hafhs dan Imam Warsyih, yang akan dibahas di bagian bawah.
Alif sebagai Hukum Mad Badal untuk mushaf standar Indonesia
contoh arti mad badal

Pada Mushaf Timur Tengah (Arab Saudi) tidak ada huruf seperti gambar di atas.
Bandingkan dengan gambar di bawah yang merupakan huruf Mad Badal pada mushaf Timur Tengah.
contoh mad badal dalam al quran
Dilihat dari bentuk huruf pada mushaf Timur Tengah, maka Mad Badal sebenarnya adalah huruf Hamzah atau Hamzah-Alif atau pergantian dua huruf hamzah yang bertemu / berada dalam satu kata.
Mulanya, mushaf standar Indonesia masih menggunakan huruf Hamzah-Alif  ( إ ), namun saat ini sudah distandarisasikan menjadi huruf Alif. Sehingga terjadi kesamaan antara huruf Alif sebagai huruf berharakat (fathah, kasrah, dhammah), Alif sebagai hukum Mad Badal, Alif sebagai pembentuk hukum Mad (panjang bacaan), Alif sebagai washal (penghubung kata/kalimat).
Dari dua perbedaan ini, bukanlah sesuatu yang mengherankan jika ada yang mengatakan bahwa huruf Alif pada hukum Mad Badal di Indonesia sama dengan huruf Hamzah di Arab Saudi.
 ء = ا
************
Pengertian Mad Badal
  • Badal artinya ganti
Makna “ganti” disini  merujuk pada rumusan tajwid mushaf Timur Tengah. 
Mad Badal adalah perpanjangan suara pada huruf Hamzah, sebagai pengganti huruf Hamzah yang dihilangkan, yaitu :
  • Panjang bacaan huruf Hamzah berbaris Fatha apabila bertemu dengan Hamzah Sukun ( ءَا ) asal mulanya  ءَأ ;
  • Panjang bacaan huruf Hamzah berbaris Kasrah apabila bertemu dengan huruf Ya Sukun ( إِي )  asal mulanya  إِئ ;
  • Panjang bacaan huruf Hamzah berbaris Dhammah apabila bertemu dengan huruf Waw Sukun ( أُو )  asal mulanya أُؤ

Sekadar mengenal huruf Mad Badal pada mushaf  Timur Tengah
  • Mad Badal berbaris Fatha =  ءَا
  • Mad Badal berbaris Kasrah =  إِي
  • Mad Badal berbaris Dhammah =  أُو
UNTUK MUSHAF STANDAR INDONESIA
kunci untuk mengingat hukum Mad Badal adalah dengan memahami hukum Mad Thobi’i.
Jika sudah paham, maka dikecualikan adalah huruf Alif.
  • huruf Alif berharakat Fat’ha  ( ــــَــ )  bertemu dengan huruf Alif  ( ا ) atau Alif kecil di atas huruf Alif;
  • huruf Alif berharakat Kasrah ( ـــــِـــ ) bertemu huruf Ya Sukun ( يْ ) atau Alif kecil di bawah huruf Alif;
  • dan Alif berharakat Dhammah ( ـــــــُــــــ ) bertemu Waw sukun ( وْ ) / Waw kecil terbalik (mirip angka 6) di atas huruf Alif;
 contoh arti mad badal


Contoh Mad Badal di dalam Al-Quran


panjang bacaan mad badal adalah di dalam al quran

contoh pengertian mad badal adalah




Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal atau sering disebut Mad Lazim Muthawwal adalah salah satu cabang dari 11 Hukum Mad Far’i. Sebagaimana hukum-hukum Mad Far’i lainnya, kunci untuk mengingat Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal adalah hukum Mad Thobi’i.
  • Lazim artinya pasti / wajib
  • Kilmi / kalimi artinya perkataan; mad terjadi karena berada di dalam suatu perkataan (kata)
  • Mutsaqqal artinya diberatkan; berat cara mengucapkannya
  • Sedangkan Muthawwal artinya dipanjangkan
Hukum Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal berlaku apabila huruf Mad Thobi’i ( ــــــَــــــ ا ; يْ ـــــــِــــــ ; وْ ـــــــُـــــــ ) bertemu dengan huruf bertasydid  ــــــــــــّــــــــ   ).
Tasydid yang dimaksud di dalam hukum Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal adalah Tasydid Ashli, bukan Tasydid Hukum. Jika masih bingung dengan pengertian Tasydid Hukum dan Tasydid Ashli, silahkan baca tentang pengertian Tanda Tasydid <— (Silahkan klik) 
Panjang bacaan Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal adalah wajib 6 harakat (tidak dapat ditawar), sama seperti hukum Mad Wajib Muttashil. Kedua hukum ini memiliki tanda (simbol) garis lengkung tebal seperti gambar pedang.  
Tanda “Pedang” di dalam Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal  diletakkan di atas – antara Huruf Mad Thobi’i dan berhuruf bertasydid.
Cara membacanya – terlebih dahulu memanjangkan huruf Mad Thobi’i sekitar 6 harakat, kemudian masuk ke huruf bertasydid.
contoh mad lazim mutsaqqal kilmi beserta suratnya

Contoh Mad Lazim Kilmi Musaqqal

mad lazim kilmi mutsaqqal adalah kalimi
********
Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal bertemu dengan Ghunnah Musyaddadah
mad lazim muthowal

Silahkan lihat perbedaan hukum pada contoh di bawah ini:

  • Huruf Jim Mad Thobi’i bertemu hamzah = Mad Wajib Muttashil
  • Huruf Tho Mad Thobi’i bertemu huruf Mim bertasydid = Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal
  • Huruf Mim bertasydid adalah Ghunnah Musyaddadah (harus didengungkan)
contoh ayat mad lazim mutsaqqal kalimi di dalam al quran
Huruf O, seperti huruf tho atau kubroo pada tulisan Latin di atas untuk menunjukkan suara bacaan.
    Mengikuti Hukum Tajwid, harusnya huruf Latin tersebut ditulis dengan menggunakan huruf A, bukan O, yaitu thaaaaaa atau kubraa.
******************

Contoh Mad Lazim Kilmi Musaqqal di dalam Al-Quran


bacaan mad mutsaqqal kalimi adalah pengertian




Mad Thobi’i adalah salah satu cabang dari Hukum Mad. Mad Thobi’i artinya biasa atau alami, yaitu tidak kurang dan tidak lebih. Dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat.
Di dalam ilmu tajwid, Mad Thobi’i sering disebut juga dengan Mad Ashli, artinya asal-muasal atau asal mula kejadian, dan merupakan kunci dasar dalam mempelajari hukum-hukum Mad Far’i.
Mad Thobi’i berlaku apabila:
  • huruf berharakat Fathah  ( ــــَــ )  bertemu dengan huruf Alif  ( ا );
  • huruf berharakat Kasrah ( ـــــِـــ ) bertemu huruf Ya Sukun ( يْ );
  • dan Dhammah ( ـــــــُــــــ ) bertemu Waw sukun ( وْ )
  • maka huruf-huruf tersebut dibaca panjang dua harakat.

Contoh Mad Thobi’i atau Mad Ashli

hukum mad thobi i
contoh bacaan tajwid mad thobi i
contoh bacaan mad ashli



Hukum Mad Arid Lissukun adalah salah satu cabang dari hukum Mad Far’i, sebagaimana Hukum Mad Jaiz Munfashil dan Mad Mutthashil, kunci untuk mengingat Mad Arid Lissukun adalah Hukum Mad Thobi’i.
Mad Arid Lissukun adalah cara memanjangkan bacaan pada saat berhenti (wakof) – baik di akhir maupun di tengah ayat. Memutuskan bacaan di tengah ayat karena terpaksa disebut WAQOF IDHTHIRARI –  dan memutuskan bacaan di tengah ayat pada saat pertemuan huruf Mad Arid Lissukun, bukan termasuk wakof jelek yang dapat merusak makna ( Waqof Qobih /  وقف قبيح ).  Insya Allah, nanti akan kami bahas secara detil di dalam pembagian wakof ( وقف ).
  • Mad adalah panjang bacaan
  • Arid artinya yang bertemu
  • Lis artinya karena
  • Sukun artinya mati
Hukum Mad Arid Lissukun berlaku apabila huruf Mad Thobi’i  ( ــــــَــــــ ا ; يْ ـــــــِــــــ ; وْ ـــــــُـــــــ ) bertemu dengan huruf (hidup) berbaris Fathah, Fathatain, Kasra, Kasratain, Dhammah dan Dhammatain (   ــــــَـــــــــِــــــــُـــــــــــــًــــــــــــٍـــــــــــٌـــــ ) yang berada di dalam satu kata/kalimat.
Panjang bacaan Mad Arid Lissukun boleh 2, 4, atau 6 harakat.
Cara membacanya yaitu dipanjangkan terlebih dahulu huruf Mad Thobi’i , kemudian huruf yang terakhir mengunci bacaan (dimatikan) atau jangan didengungkan.

Contoh :
contoh bacaan mad arid lissukun

INGAT!
Huruf yang terakhir mengunci bacaan (dimatikan), dan jangan dihidupkan atau didengungkan.
Kecuali, huruf terakhir tersebut di atasnya ada tanda Tasydid, maka yang berlaku adalah Hukum Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal.

Contoh bacaan Mad Arid Lissukun di dalam Al-Quran


bacaan hukum mad arid lissukun tajwid
 Huruf O, seperti taro atau robbuka pada tulisan Latin di atas untuk menunjukkan suara bacaan.
Mengikuti Hukum Tajwid, harusnya ditulis dengan menggunakan huruf A, bukan O, yaitu tara atau rabbuka .
Sumber : http://www.ilmutajwid.com/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Published.. Blogger Templates